Tahukah anda bahwa banyak orang yang diluar sana yang menjadi penjahat, yang menjadi tersangka kejahatan seksual, tersangka kekerasan adalah orang yang dulunya merupakan korban akan kekerasan dan kejahatan seksual. Sehingga dia tumbuh besar dengan segala trauma, dengan segala kebencian dan kebingungan, yang mengantarkan dia menjadi seseorang seperti itu. Sehingga sebelum kita menyalahkan, menghakimi dan menghukum seseorang atas tindak kejahatannya, kita selediki dulu apa penyebabnya. Sehingga kita bisa mengerti dan mencegah agar kejadian itu tidak terjadi lagi.
Banyak Pelaku Tindak Kejahatan Merupakan Korban Kejahatan Dulunya
Banyak ternyata para tersangkan adalah korban sebelumnya. Korban yang tidak terekspose, yang tidak diadili, sehingga dia menyimpan sendiri rasa sakit, luka, dan segala pertanyaan di kepalanya seorang diri. Padahal dia sebetulnya membutuhkan arahan membutuhkan pengobatan untuk itu. Tapi dibiarkan sehingga dia menjadi pelaku kejahatan. Dan itu yang sangat memprihatinkan. Karena yang dipublikasikan hanyalah tindak kejahatannya, sehingga kita pun hanya menilai dan menghakimi akan hal itu tanpa tahu penyebabnya apa. Kita juga jangan menjadi orang yang gampang panasan. Yang dikompori sedikit langsung marah-marah dan tidak terkendali, tanpa mengetahui ceritanya sampai selesai. Inilah yang sering terjadi miss komunikasi.
Sehingga penting untuk kita juga mengetahui apa dasar kejahatan itu dilakukannya. Sehingga kita bisa mencegah, dan tidak memancing terjadinya suatu kejahatan. Dan banyak orang yang di masa kecilnya menjadi korban dari kekerasan rumah tangga. Kekerasan di lingkungan tempat dia bertumbuh. Yang harusnya saat dia kecil, dia dibimbing dan diarahkan. Di berikan contoh yang baik, dan mendapatkan haknya. Tapi malah menerima kekerasan yang tidak jelas. Menjadi korban dari amarah seseorang. Atau menjadi korban akan hawa napsu seseorang. Dan seringkali pelaku yang melakukan aksi tersebut, adalah orang terdekat kita.
Orang yang harusnya kita rasa aman, malah balik membahayakannya. Sehingga dia pun bingung harus berlindung dan percaya pada siapa, jika orang tua, keluarga, pacar, tetangga sendiri yang menjadi pelaku tindak kejahatan. Jadi untuk mencegah semua tindak kejahatan itu terjadi, semua kita cegah dari diri kita sendiri. Semakin berhati-hati dalam bersikan dan memberi aksi. Jangan karena emosi kita, mengarahkan seseorang untuk menjadi calon pelaku kejahatan di masa depan.