Dalam hidup beragama di Indonesia, memang ada banyak tantangan. Apalagi jika anda menganut agama yang minoritas. Anda harus banyak sabar, dan bersikap toleran. Harus tahu diri. Sebagai negara dengan penduduk islam terbanyak, tapi tidak membuat Indonesia menjadi runtuh. Bahkan banyak orang luar sana mengakui akan kehebatan Indonesia. Orang-orangnya dapat hidup berdampingan dengan berbagai perbedaan agama dan hidup tentram aman dan damai. Dan kita harus bangga akan itu.

Indahnya Hidup Beragama Di Indonesia

Seperti yang kita ketahui, semua agama mengajarkan hal yang baik. Tidak ada agama yang mengajarkan hal yang jahat. Dan tidak ada agama yang benar dan salah. Agama hanyalah sebuah wadah untuk kita mendekatkan diri dengan sang pencipta. Agama hanya sebagai pedoman. Karena pada ujung-ujungnya yang akan dipertanyakan adalah iman anda. Seperti, saat anda berbuat baik, orang akan bertanya siapa nama anda, bukan apa agama anda. Jadi mulai lah mengubah beberapa pola pikir soal agama. Banyak orang melakukan kejahatan dan kebaikan atas nama agama. Sehingga saat ada kejahatan terjadi, agama selalu di sangkut pautkan.

Padahal agama adalah urusan personal. Orang kadang yang terlalu religius, sampai tidak tahu menentukan dan membedakan mana yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ada orang yang terlalu into it dengan agama, sehingga orang melakukan apa pun atas nama agama. Dan ini lah yang sering membuat kesalah pahaman atas agama. Banyak oknum yang salah mempresentasikan agama. Sehingga muncul banyak penilaian buruk soal agama. Padahal yang buruk orangnya bukan agama. Semua agama itu baik dan bagus. Niatnya baik.

Dan sebagai pedoman hidup anda. Tapi jangan menyimpulkan mentah-mentah isi dari kitab suci. Karena dari semua kitab suci, menggunakan bahasa baku. Sehingga banyak pribahasa. Yang bisa diartikan banyak hal. Jadi saat anda menerima isi dari kitab suci, cerna baik-baik, di proses dulu, cari tahu maksudnya apa. Jangan asal menerima, dan akhirnya anda sendiri salah mengartikannya. Dan anda yang membuat kesalah pahaman antara agama. Jadilah orang yang beragama, yang pintar. Pintar memilah dan memilih mana yang bisa diserap dan tidak.