Hasil dari penelitian dari Universitas Indonesia (UI) dan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) telah mendapatkan senyawa-senyawa yang mungkin dapat mencegah virus corona, ditemukan pada jambu biji yang dapat mencegah corona.

Pada senyawa-senyawa tersebut bisa didapatkan dari bahan alam yaitu seperti kulit jeruk, jambu biji dan juga daun kelor.

Berdasarkan dari Rafika Indah Pramida, dari salah satu kelompok peneliti, dari penelitian yang dilakukan yaitu penelitian secara prediksi, desain dan permodelan. Dari kategori yang ia sebutkan pada farmaco modelling. Dari pengamatan telah menggunakan percobaan big data dan juga machine learning dari sumber data HerbalDB. Sebesar 1.377 senyawa herbal yang telah digunakan dengan cara permodelan molekuler yang dinilai operasi, tertera pada virus corona.

Pada sistem tadi, penelitian yang bisa dilakukan per orang tapi dengan tujuan yang sama dengan tujuan mencara mana yang dapat dimanfaatkan, dapat dijadikan sebagai calon senyawa yang dapat disarankan. Dugaan bisa dilakukan pada komputer (jika) pada senyawa yang memiliki potensi yang bisa digunakan. Jambu biji tersebut bisa muncul dari hasil percobaan kami, ucap Rafika pada acara konferensi pers di gedung FK UI, Salemba, Jakarta Pusat.

Kenapa harus jambu biju?

Ia mengucapkan ada beberapa tanaman yang dipilih menjadi bahan penelitian, dan salah satunya adalah jambu biji yang ia anggap akan lebih mudah diterima pada masyarakat. Sebetulnya ada beberapa jenis tanaman lainnya yang didalamnya ada aster, kangkung pagar, dan juga mengkudu. Akan tetapi jambu biji merupakan buah yang didapatkan pada sehari-hari. Untuk cara mengonsumsinya juga lebih muda bisa dimakan langsung atau juga bisa dibuat menjadi jus yang mempunyai rasa yang lebih enak untuk disantap.

Selain dari jambu biji, dari hasil penelitian yang menganggap jika daun kelor dan juga pada kulit jeruk juga dapat digunakan. Pada tanaman tersebut dapat mengandung dari senyawa yang sudah diprediksi dapat membantu mencegah virus corona yaitu terdapat golongan senyawa hesperidin, rhanetin, kaempferol, kuersetin dan juga myricetin.