Bila kita lihat, pada zaman dulu, orang tua lebih dominan mendidik anak dengan tegas dan keras. Sehingga bisa dibilang orang tua zaman dulu galak-galak. Dalam mendidik anak, orang tua zaman dulu tidak segan-segan untuk menghukum anak, di pukul, di maki, dan banyak lagi. Mungkin jika kita lihat itu sudah masuk kekerasan. Tapi itulah yang digunakan cara orang dulu dalam mendidik anaknya. Agar anaknya tahu itu tidak baik, dan dengan takut akan berbuat salah.

Mendidik Anak Dengan Keras Dan Tegas Juga Diperlukan

Tapi bisa dilihat sisi baiknya, sekarang anak-anak yang dulu yang didik dengan begitu keras, mereka tumbuh menjadi orang-orang yang takut akan berbuat salah. Mereka lebih dewasa, mereka lebih sopan, mereka pekerja keras. Mereka tahu bertahan hidup, mereka tahu memaknai hidup, mental mereka kuat. Mereka menjadi dewasa lebih cepat. Tapi sekarang banyak orang-orang yang mengganti cara mendidik anak. Banyak yang memilih jalan dengan, meninggalkan cara lama dalam mendidik anak.

Mereka menghindari kekerasan dalam mendidik anak. Mereka lebih memilih untuk mendidik anak dengan komunikasi, dengan mengajarkan mereka untuk berkomunikasi. Sehingga bisa dibilang anak-anak sekarang lebih di manjakan. Meskipun bisa dibilang memang lebih pintar, karena sudah di ajarkan dan dikenalkan teknologi sejak kecil. Diajarkan bahasa inggris, dan lebih di berikan fasilitas untuk belajar lebih banyak kepada anak, dan diberikan lebih dini. Sehingga anak-anak semakin pintar. Tapi bisa dibilang mental mereka lemah. Sehingga anak-anak sekarang lebih gampang tersinggung, lebih mudah menyerah, lebih gampang sakit hati.

Sehingga jika dibawa dikenalkan pada dunia nyata, rasanya akan sedikit sulit bagi mereka untuk menyesuaikan dengan keadaan, karena mental mereka tidak di asa. Sehingga bisa dibilang, ada baiknya juga untuk tetap mendidik anak dengan keras dan tegas. Ada bagusnya juga didikan orang dulu. Mungkin bisa lebih di perlembut. Atau lebih ada batasannya. Keras tapi tidak sekeras itu. Karena keras dan tegas juga dibutuhkan untuk mental anak, dan itu modal dia untuk bertahan hidup.